Senin, 03 Mei 2010

IODOMETRI

Reduksi dengan kalium iodida membentuk iod, kemudian iod yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat
2 CuSO4 + 4 KI → 2 CuI + I2 + 2 K2SO4
I2 + 2 Na2 S2O3 → Na2S4O6 + 2 NaI

Reaksi iod dengan tiosulfat
2 S2O32- + I2 → S4O62- + 2 I-
2 S2O32- → S4O62- + 2 e-
1 mol tiosulfat sama dengan 1 mol ekivalen (2 e untuk 2 ion)
Mr of Na2S2O3.5H2O = 248,18

INDIKATOR
Iod membentuk warna biru dengan kanji (amilum = -amilose). -amilose memberikan warna merah, sudah dihilangkan dari amilum.
Amilum dapat teroksidasi oleh iod pada konsentrasi tinggi
Iod pada konsentrasi tinggi bewarna coklat
Karena itu indikator tidak bisa ditambahkan sebelum titrasi dimulai. Iod terlebih dahulu dititrasi dengan natrium tiosulfat sampai manjadi warna kuning muda, baru ditambahkan indikator (amilum). Warna biru akan terbentuk, kemudian titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.

Larutan amilum juga mudah dirusak bakteri, karena itu pada pembuatan ditambahkan sedikit merkuri iodida.

STANDARDISASI

Standar primer digunakan adalah kalium dikromat
K2Cr2O7 Mr = 294,19
K2Cr2O7 + 6 KI + 7 H2SO4 → Cr2(SO4)3 + 3 I2 + 4 K2SO4 + 7 H2O
I2 + 2 Na2 S2O3 → Na2S4O6 + 2 NaI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar