Titrasi dengan standar oksidator atau standar reduktor
- Permanganometri → titrasi dengan kalium permanganat
- Dikromatometri → titrasi dengan standar kalium dikromat
- Bromatometri → titrasi dengan kalium bromat
- Serimetri → titrasi dengan seri sulfat
- Iodimetri → titrasi dengan standar iod
- Iodometri → Reduksi dengan kalium iodida membentuk iod, kemudian iod yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat
Reaksi Oksidasi Reduksi
Oks + n e → Red
Ce4+ + Fe2+ → Ce3+ + Fe3+
Ce4+ + e → Ce3+
Fe2+ → Fe3+ + e
- Oksidasi → pembuangan elektron
- Reduksi → pengambilan elektron
- Redoks → serah terima elektron
- Pengoksidasi (oksidator) → penerima elektron
- Pereduksi (reduktor) → pemberi elektron
Kurva titrasi
Kurva titrasi dibuat antara potensial sel dengan volume pentitrasi. Sel merupakan sel galvani menggunakan elektroda platina yang dimasukkan kedalam larutan yang dititrasi, kemudian dianggap bergabung dengan elektroda hidrogen
Potential sebelum titik equivalen Hanya Fe3+ dan Fe2+ yang berada dalam keseimbangan
Sebelum titrasi
Kemungkinan ada Fe3+ dalam jumlah kecil dalam larutan, tetapi jumlahnya tidak dapat ditentukan, maka potensialnya tidak dapat dihitung
Setelah penambahan beberapa MnO4-
Semua MnO4- bereaksi dengan Fe2+ membentuk Fe3+
E = 0,68 – 0,0592 log [Fe2+]/[Fe3+]
= 0,68 – 0,0592 log (mmol F2+ sisa)/ (5 x mmol MnO4- ditambahkan)
Indikator
Syarat suatu indikator
Daerah perubahan warna(potential transisi) berada didaerah tegak pada kurva titrasi
2. Indikator spesifik
a. MnO4- pada permanganometri
b. Amilum pada iodometri and iodimetri
c. KSCN pada titrasi Fe(III) dengan Ti(III)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar