Rabu, 22 Juli 2009

modul 12

MEMBUAT GROUPING DAN SUB TOTAL PADA REPORT

Seringkali dijumpai sebuah laporan yang disusun berdasarkan kelompok data tertentu,
misalkannya data pegawai (nama, jabatan, tunjangan) yang ditampilkan berdasarkan
golongan tertentu. Untuk membuat laporan semacam ini Kita dapat menggunakan
langkah pembuatan pada modul XI sebelumnya langkah 1 – 5 sama.
1. Buka latihan Kepegawaian
2. Pilih Objek Report dan Klik New
3. Pilih Report Wizard
4. Tentukan Data yang akan kita jadikan laporan, untuk latihan kali ini kita akan
membuat Laporan Gaji Pegawai pilih Query Total Penerimaan Gaji Pokok
5. Pilihlah Field NIP, NAMA, NM_JABATAN, TJ_JABATAN,
TUNJANGAN_SUAMI_ISTRI, TOTAL_TJ_ANAK, U_MAKAN,
IX_LEMBUR, ASKES, GPO, TOTAL_GAJI
6. Pada langkah ini kita diminta untuk menentukan field sebagai grouping levelnya
pilihlah NM_JABATAN sebagai kreteria groupingnya dengan mengklik panah >
(pada pembuatan laporan biasa langkah ini diabaikan)
7. Tentukan Field sebagai dasar pengurutan data pada latihan ini pilih NIP dan
NAMA sebagai dasar pengurutannya
8. Klik Summary Options untuk membuat Subtotal pada Report klik pada kotak
TOTAL_GAJI tandai Sum, Avg, Min dan Max dan Pilih Detail Summary klik
lalu OK
9. Tentukan Layout dengan memilih option seperti gambar dibawah ini
10.Pilih Style Report pada jendela yang disediakan lalu klik Next
11. Simpan nama report dengan nama “Laporan Penerimaan Gaji Pegawai” lalu klik
Finish
12. Maka Hasilkannya akan tampil sebagai berikut :
13. Lakukan Modifikasi atau Design agar laporan tampak lebih baik

modul 11

PEMBUATAN LAPORAN (REPORT)

Laporan (Report) adalah suatu bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam pembuatan
suatu program aplikasi, laporan berfungsi untuk memberikan informasi yang diperlukan
kepada user (pengguna program) yang diambil dari Tabels atau Queries yang telah dibuat
sebelumnya. Pada Laporan ini tidak harus semua field ditampilkan, namun dapat
memilih sesuai dengan kebutuhan informasi yang akan ditampilkan.
Langkah Pembuatan Report
1. Aktifkan Tab Reports
2. Klik New Untuk Membuat Reports Baru
3. Pilih Bentuk Pembuatan Report Manual (Design View) atau Otomatis ( Report
Wizard)
4. Pilih Data yang diinginkan Tabels atau Queries Klik OK
4. Tentukan Field yang akan dibuat menjadi Laporan, Klik Next
5. Klik Next Lagi
6. Sortir (Urutkan) data Berdasarkan Field yang dipilih. Lalu Klik Next
7. Tentukan Lay Out dan Orientasi Kertas yang di inginkan lalu Klik Next
8. Pilih Syle Laporan yang diinginkan lalu klik Next
9. Buat Nama Laporan yang diinginkan lalu klik finish
Laporan yang dibuat secara otomatis (Reports Wizard) belum sempurna bentuknya, kita
harus menyempurnakannya dengan melakukan Edi Laporan Kembali dengan cara :
1. Tekan Tool Design View
Edit dengan menggunakan Tool Bar dibawah ini :
Select Object Menyisip Gambar (Image)
Label Membuat Bingkai(Rectangle)
Text Box Membuat Garis (Line)

Modifikasi Laporan Seperti Tampilan diawal dengan menggunakan Jendela Design View
seperti tampilan dibawah ini
Untuk membuat Text dua baris atau lebih lakukan dengan cara menekan tombol Ctrl +
Enter
Untuk membuat Bingkai gunakan fasilitas Toolbox Rectangle dan Line, Jika tampilan
ingin anda tambah Background Block Rectangle yang telah anda buat dan klik Fill / Back
Color
Untuk menghitung Jumlah Data Pada Halaman Akhir suatu laporan seperti gambar
dibawah ini
Buatlah Text Box pada Bagian Report Footer
Rubah Label dengan mengetik “Jumlah Pegawai =” dan lakukan seting pada Textbox
dengan mengklik kanan pada textbox → pilih Properties → Data Ketik pada bagian
Control Source : =COUNT(NIP) Nip sebagai acuan penghitungan data
Membuat Nomor Urut Data pada Laporan / Report , Sediakan ruang untuk menambah
Textbox pada bagian kiri report dengan cara menggeser data ke bagian kanan, Buatlah
Textbox pada bagian Detail hapus textnya hanya tinggal boxnya saja.
Klik kanan pada text tersebut dan → pilih Properties → Data Ketik pada bagian Control
Source : =1 lalu pada bagian Runing Sum : Pilih Over All

modul 10

QUERY
SELEKSI LEBIH DARI SATU TABEL

Seleksi tipe ini memungkinkan Kita untuk bebas memilih field mana saja yang kita
ingin tampilkan, asalkan antara field yang satu dan field yang lain masih berada pada
tabel – table yang saling berelasi. Misal kan ingin menampilkan nama jabatan (dari
table jabatan), nama golongan (dari table golongan) dan jumlah masuk (dari table
absent). Hal ini sah-sah saja, karena antara tabel pegawai, tabel jabatan, tabel
golongan dan tabel absent terdapat relasi Sintak SQLnya adalah sebagai berikut :
SELECT nama_field,…nama_field-n, aggregate function
FROM nama tabel-1,…nama tabel-n
WHERE kriteria
GROUP BY nama_field-1,…,nama field-n
HAVING criteria aggregate function
ORDER BY nama_field
Soal :
Tampilkan data pegawai yaitu : nama, pendidikan, jabatan dan tunjangan jabatan.
Jawab :
SELECT P.nama, P.pendidikan, J.nm_jabatan, J.tj_jabatan
FROM pegawai As P, jabatan As J
WHERE P.Kd_jabatan = J.kd_jabatan;
Join / Inner Join
Pada prinsipnya Join / Inner Join bertujuan untuk mencari kesamaan data antara tabel
satu dengan tabel yang lain, yang sama akan ditampilkan setelah terjadi operasi join
ini Sintak SQLnya adalah :
SELECT nama_field,…nama_field-n,
FROM nama tabel-1 INNER JOIN
(nama tabel-2 INNER JOIN nama_tabel-3
ON nama_tabel-2.nama field_PK=nama_tabel-3.nama_field_PK)
ON nama_tabel-1.nama_field_PK = nama_tabel-2.nama_field_PK
Soal :
Tampilkan nama, pendidikan, nama jabatan serta tunjangan jabatan dari masingmasing
pegawai.
Jawab :
SELECT P.nama, P.Pendidikan, J.nm_jabatan, J.Tj_jabatan
FROM Pegawai As P INNER JOIN jabatan As J
ON P.Kd_jabatan = J.Kd_Jabatan;
Soal :
Tampilkan nama, nama jabatan, golongan status, tunjangan jabatan dan tunjanga
istr/suami. Tunjanga Istri/Suami hanya diperboloehkan untuk pegawai yang telah
menikah.
SELECT P.nama, J.nm_jabatan, G.gol, P.status, J.tj_jabatan, IIF (P.Status=’menikah’,
G.tj_istri_suami, 0) As tunjangan_istri_suami
FROM golongan As G INNER JOIN
(pegawai As P INNER JOIN jabatan As J ON P.Kd_jabatan=J.Kd_jabatan )
ON G.gol = P.gol;

modul 9

QUERY

Secara sederhana dapat dikata bahwa Query bertujuan untuk menyeleksi sejumlah data dari semua data yang ada pada suatu Database. Pemilihan atau penyeleksian data ini didasarkan pada kriteria tertentu. Kreteria tersebut bisa berupa, umur,alamat, besarnya gaji, golongan, jabatan, dsb.
Query merupakan suatu tabel virtual. Artinya data yang ada pada suatu query bisa diperlakukan sebagaimana data yang ada pada sebuah tabel, namun secara fisik data tersebut tidak tersimpan dalam suatu tabel tertentu
Query bisa berasal dari satu tabel, bisa juga berasal dari dua tabel bahkan lebih.
Query dari satu table
Secara sederhana sintak SQL atau query yang berasal dari satu table adalah :
Langkah –langkah menulis sintak SQL / Query pada Ms. Access adalah sebagai berikut :
1.Pilih Objek Queries kemudian tekan tombol New untuk membuat query baru
2.Akan muncul Show Table klik button Close3.Klik icon SQL dipojok kiri atas
4.Akan tampil window untuk mengetikkan sintak SQL / Query (windows SQL/QUERY), ketikkan sintak SQL disini. Selanjutnya klik View / DatabaseView dipojok kiri atas atau bias juga dengan Run Query tersebut. Selanjutnya Close Query.
Sintak yang ditulis pada Window Query adalah sebagai berikut :
Select * from jabatan
Tanda * berarti seluruh field yang ada pada table jabatan ditampilkan
5.Save dan berikan nama query tersebut Selanjutnya close Query
Soal
Tampilkan semua jabatan yang ada. Field yang ditampilkan adalah kd_jabatan, nama_jabatan, tj_jabatan.
Lakukan langkah pertama sampai langkah ketiga langkah yang telah dijelaskan diatas. Untuk langkah keempat (mengetikkan sintak SQL) seperti berikut :
Cara Pertama
SELECT jabatan.Kd_Jabatan, Jabatan.nm_jabatan, Jabatan.Tj_Jabatan
FROM jabatan;
Cara Kedua
SELECT Kd_Jabatan, nm_jabatan, Tj_Jabatan
FROM Jabatan;
Cara Ketiga
SELECT J.Kd_Jabatan, J.nm_jabatan, J.Tj_Jabatan
FROM Jabatan as J;
Keterangan :
Cara Pertama :
•SELECT diikuti NamaTabel.Namafield
•FROM diikuti NamaTabel
Cara Kedua
•SELECT diikuti Namafield
•FROM diikuti NamaTabel
Cara Ketiga
•SELECT diikuti Alias Tabel.Namafield
•FROM diikuti NamaTabel As Alias Tabel
Catatan :
Untuk menulis sintak SQL/Query yang berasal dari lebih dari satu table Anda tidak bisa menggunakan cara kedua karena data yang diambil pada cara kedua hanya membaca sintak untuk satu table dan nama table tidak diikut sertakan.
Soal :
Tampilkan nip, nama dan pendidikan pegawai
Jawab
Cara Pertama
SELECT Pegawai.nip, pegawai.nama, pegawai.pendidikan
FROM pegawai;
Cara Kedua
SELECT nip, nama, pendidikan
FROM Jabatan;
Cara Ketiga
SELECT P.nip, P.nama, P.pendidikan
FROM Pegawai as P;
Group By Aggregate Function
Pada kasus seleksi data sering kali diminta untuk menampilkan atau memilih sekumpulan data berdasarkan kelompok data tertentu. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut SQL menyediakan perintah group by. Pada pengelompokan data biasanya disertakan bersama Agregate Funtion. Dalam implementasinya Aggregate function harus di ikuti oleh group by bila terdapat field lain yang dijadikan sebagai criteria pengelompokan. Aggregate function yang dimaksud adalah fungsi matematik yaitu :
Min( ), max( ), avg( ), sum( ), dan Count( ).
•Min( )
Fungsi ini digunakan untuk mencari harga minimum dari sekumpulan data yang ada. Sintak SQL untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan gaji pokok minimal tiap golongan. Field yang ditampilkan adalah golongan dan minimal gaji pokok
Jawab :
SELECT gol, min(gpo) As minimal_gaji_pokok
FROM g_pokok
GROUP BY gol;
•Max( )
Fungsi ini digunakan untuk mencari harga minimum dari sekumpulan data yang ada. Sintak SQL untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan gaji pokok maximal tiap golongan. Field yang ditampilkan adalah golongan dan maximal gaji pokok
Jawab :
SELECT gol, max(gpo) As maximal_gaji_pokok
FROM g_pokok
GROUP BY gol;
•Avg( )
Fungsi ini digunakan untuk mencari harga minimum dari sekumpulan data yang ada. Sintak SQL untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
SELECT nama_field,…,nama_field-n, Avg(nama_field) As nama alias
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_field group
Soal :
Tampilkan rata-rata gaji pokok tiap golongan. Field yang ditampilkan adalah golongan dan rata-rata gaji pokok
Jawab :
SELECT gol, Avg(gpo) As rata2_gaji_pokok
FROM g_pokok

GROUP BY gol;
•Sum( )
Fungsi ini digunakan untuk mencari harga minimum dari sekumpulan data yang ada. Sintak SQL untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan total gaji pokok tiap golongan. Field yang ditampilkan adalah golongan dan total gaji pokok
Jawab :
SELECT gol, sum(gpo) As total_gaji_pokok
FROM g_pokok
GROUP BY gol;

•Count( )
Fungsi ini digunakan untuk mencari cacah atau banyaknya data dari sekumpulan data yang ada. Sintak SQL untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan total gaji pokok tiap golongan. Field yang ditampilkan adalah golongan dan total gaji pokok
Jawab :
SELECT gol, Count(nip) As total_gaji_pokok
FROM g_pokok
GROUP BY gol;
Pengurutan Data (Order By)
Pencarian data akan lebih mudah apabila data yang ada atau yang tersedia telah diurut berdasarkan satu data tertentu, SQL menyediakan suatu sintak untuk keperluan ini yaitu order by. Artinya data diurutkan berdasarkan field tertentu. Sintak adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan jabatan dan sebasarnya tunjangan jabatan, tampilan diurutkan berdasarkan tunjangan jabatan (dari yang terendah ke yang tertinggi) Field yang akan ditampilkan adalah nama jabatan dan tunjangan jabatan.
Jawab :
SELECT nm_jabatan, tj_jabatan
FROM jabatan
ORDER BY tj_jabatan;
Catatan : Jika pengurutan dari yang tertinggi ke terendah
ORDER BY tj_jabatan DESC
Kriteria Data
Yang dimaksud dengan kriteria data adalah yang akan ditampilkan merupakan data yang memenuhi data kriteria yang ditentukan (kriteria yang ada).
Ada dua kategori dari kriteria, yaitu kriteria denganhaving dan criteria dengan where
Kriteria dengan having
Kriteria dengan having adalah criteria pemilihan atau seleksi data dengan menggunakan kata having dan dikuti dengan diikuti fungsi aggregate sintaknya adalah sebagai berikut :
Soal :
Tampilkan maksimum gaji pokok tiap golongan, golongan yang ditampilkan adalah golongan yang mempunyai maksimum gaji pokok lebih besar dari 1000000
Jawab :
SELECT gol As Golongan, max(gpo) maksimum_gaji_pokok
FROM g_pokok
ORDER BY gol
HAVING max(gpo) > 1000000 ;
Kriteria dengan where
Pada Kriteria dengan where pemilihan atau seleksi data dilakukan setelah kata where. Setelah where dikuti dengan comparison (=, <>, <,> >=, <=), between, in, like/not like • Comparison Comparison berfungsi untuk membandingkan dua nilai Tipe data yang harus dibandingkan harus sesuai. Hasil yang diperoleh operasi perbandingan atau comparison ini adalah berupa nilai logic SQL nya adalah : SELECT nama_field,…,nama_field-n FROM nama_tabel WHERE field pembanding Comparison nilai pembanding ; Soal : Tampilkan jabatan yang mempunyai tunjangan jabatan > 500000. Field yang ditampilkan adalah jabatan dan nama jabatan.
Jawab :
SELECT nm_jabatan, tj_jabatan
FROM jabatan
WHERE tj_jabatan > 500000;
• Between
Pada prinsipnya between digunakan untuk membandingkan atau untuk mengecek apakah suatu nilai berada dalam range atau selang nilai tertentu. Sintak SQLnya adalah :
Soal :
Tampilkan pegawai yang mempunyai jam lembur antara 20 dan 40. Field yang ditampilkan adalah nip dan jam lembur
Jawab :
SELECT nip, jam_lembur
FROM nama_tabel
WHERE jam_lembur BETWEEN 20 AND 40;
• In
In digunakan untuk melakukan pengecekan apakah suatu nilai terdapat pada suatu himpunan tertentu Sintak SQLnya adalah :
Soal :
Tampilkan data pegawai yang mempunyai gaji pokok 600000 dan 4000000. Field yang ditampilkan adalah kode jabatan, golongan dan gaji pokok, tampilan diurut berdasarkan gaji yang terbesar.
Jawab :
SELECT kd_jabatan, gol, gpo
FROM g_pokok
WHERE gpo IN (600000, 4000000)
ORDER BY gpo DESC;
• Like / Not Like
Like atau not like digunakan untuk membandingkan data dengan pola tertentu. Untuk membandingkan satu karakter digunakan karakter underscore(_), sedangkan untuk membandingkan string digunakan karakter bintang (*). Sintak SQL nya adalah :
Soal :
Tampilkan data pegawai yang mempunyai nama berawalan ‘Su’. Field yang ditampilkan adalah nama, alamat, kota
Jawab :
SELECT nama, alamat, kota
FROM pegawai
WHERE nama LIKE ‘Su*’;

modul 8

FORM FOOTER PADA MS. ACCESS

form tersebut yaitu bagian Footer. Pada bagian Footer ini dapat digunakan untuk
memperoleh perhitungan total dari suatu group record. Caranya adalah dengan
meletakkan control textbox pada bagian footer, kemudian set property control source
pada textbox tersebut.
Fungsi yang dapat digunakan untuk ekpresi tersebut adalah fungsi aggregate yang
meliputi :
· Sum()
· Count()
· Avg()
· Max()
· Min()
Mengambil nilai pada subform untuk ditampilkan pada Mainform adalah sbb :
Misalkan pada soal sebelumnya pada modul 7 ditambahkan dengan keterangan
Jumlah Pegawai , Karena sudah memiliki Subform dan Mainform maka tugas Anda
hanya memodifikasi (menambahkan objek yang belum ada) ke dalam Subform
maupun Mainform yang sudah ada. Adapun uratan langkah memodifikasi form
sebagai berikut :
[Subform].[Form]![nama_field]
Langkah Modifikasi Subform : Subform_Pegawai
· Buka Subform_Pegawai dalam format Design View
· Lebarkan area Form Footer dan tambahkan TextBox
· Set Properti Textbox
Langkah Modifikasi MainForm : Mainform_Pegawai
· Buka Form. Mainform_Pegawai dalam format Design View
· Tambahkan Textbox pada Form
· Set Properti Textbox

modul 7

Langkah Membuat Subform atau Form Detail

· Buatlah Form baru : New Form – Autoform : Datasheet
· Set Properti Record Source : table Pegawai
· Simpan dan beri nama form : Subform_Pegawai
Langkah Membuat Main Form atau Form Master
· Buat Form baru : New Form – Design View
· Set Properti Record Source : table Jabatan
· Tambahkan ComboBox Wizard untuk field atau kolom kd_jabatan
· Tambah TextBox : untuk field atau kolom Nama NewForm – Desain View
Pilih Object Forms dilanjutkan dengan klik Design View Pilih Tabel Jabatan sebagai Main Form Klik disini untuk mendapatkan Properti Record,Tambahkan ComboBox Wizard pada Form (Main Form atau Form Master),Pilih Option ketiga Pilih field kd_jabatan saja Klik tombol next,finish

Hasil Combo Box yang didapat (setelah diubah propertinya)
Tambahkan TextBox pada Form (Main Form)
Objek Properties Nilai Awal Nilai Baru
TextBox Name Label1 LblNama_Jabatan
TextBox Caption Text0 Jabatan
TextBox Name Text0 txtNama_Jabatan
TextBox Control Source Kosong Nm_jabatan
Simpan Main Form atau Form Master, misalkan MainForm_Pegawai
Langkah Integrasi Mainform dan Subform
· Buka Main form dalam format Design View
· Tambahkan Subform : SubForm_Pegawai dengan mengklik tool
subform/subreport
· Atur luas area Subform sesuai kebutuhan
· Set Properti SourceObject : Subform_Pegawai
LinkChildField : Kd_jabatan
LinkMasterField : Kd_jabatan
Form Footer pada MS Access
Pada MS Access bila Anda membuat suatu form maka akan terlihat suatu bagian dari
form tersebut yaitu bagian Footer. Pada bagian Footer ini dapat digunakan untuk
memperoleh perhitungan total dari suatu group record. Caranya adalah dengan
meletakkan control textbox pada bagian footer, kemudian set property control source
pada textbox tersebut.
Fungsi yang dapat digunakan untuk ekpresi tersebut adalah fungsi aggregate yang
meliputi :
· Sum()
· Count()
· Avg()
· Max()
· Min()
Mengambil nilai pada subform untuk ditampilkan pada Mainform adalah sbb :
[Subform].[Form]![nama_field]

modul 7

SUBFORM DAN FORM MULTI TABEL

Subform adalah form yang berada pada suatu form. Form utama sering disebut Main
Form atas Master, sedangkan form yang berada pada Main Form disebut dengan Sub
Form atau Detail. Jadi ada dua sebutan, yaitu Mainform – Subform dan Master –
Detail.
Biasanya Mainform – Subform atau Form Master-Detail dibuat berdasarkan table
yang memiliki relasi atau hubungan satu ke banyak. Sebagai contoh dalam kasus
Kepegawaian adalah relasi antar table Jabatan dan table Pegawai. Pada relasi ini satu
jabatan bias dimiliki oleh beberapa pegawai. Sebagai contoh, jabatan Programer biasa
dimiliki oleh beberapa orang pegawai atau dengan kata lain ada beberapa Pegawai
yang jabatannya adalah Programmer. Pada contoh ini Mainform atau Form Master
Detail berasal dari table Pegawai
Property Link MasterFields dan LinkChildFilds
Antara Mainform dan Subform terdapat suatu relasi atau hubungan. Relasi ini
dibangun oleh property : LinkMasterFilds dan LinkChildFields. Link Mainform dan
Subform didasarkan pada relasi antar table. Hubungan atau relasi tersebut adalah
‘satu’ ke ‘banyak’ Sisi satu adalah untuk Mainform, sedangkan sisi banyak adalah
untuk Subform
Syarat adannya suatu relasi antara Mainform dan Subform adalah field yang dijadikan
sebagai penghubung antara dua table atau antara Mainform dan Subform adalah field
yang memiliki DataType dan FieldSize yang sama. Sebagai contoh, pada relasi antara
table Jabatan dan table pegawai adalah field kd_jabatan (field ini ada pada table
Jabatan dan table Pegawai). Field kd_jabatan ini haruslah memiliki DataType dan
FieldSize yang sama pada kedua table tersebut. Jika tidak maka Link antara Mainform
dan Subform tidak dapat terbentuk

Selasa, 14 Juli 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena akhirnya kami dapat menyelesaikan BAB IV ini. Dalam kesempatan ini kami akan mambahas bab yang berjudul DIKSI (Pilihan kata).
Diksi (Pilihan kata) itu sendiri kehadirannya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saat berbicara pun tanpa kita sadari kita sudah menggunakan pilihan-pilihan kata yang membentuk sebuah kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain mengerti akan apa yang ingin kita utarakan.

Selain diksi, kami juga akan membahas tentang kata-kata ilmiah, pembentukan istilah, dan kata serapan.
Pembahasan ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima kritik dan saran agar menjadi lebih baik.

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

Pengertian

A.Diksi atau Pilihan kata

Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti :
• Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
• Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
• Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

Contoh Paragraf :


• Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.

• Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulang dengan hati senang.


Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan diksii pada contoh paragraph kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi pembacanya.

Syarat-syarat pemilihan kata

• Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Contoh :

- Anjing itu terus menggonggong di kandangnya.
- Dasar anjing kamu itu!

• Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Contoh :
- Karton - Kartun
- Intensif – Insentif

• Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan kata konkrit.
Kata abstrak :
Jika kata itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan. Misalnya : Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan dan lain-lain.
Kata konkrit :
Jika kata itu bermakna pada suatu benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi. Misalnya : Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain.
Contoh :
- Ketulusan hatinya membuat dia akhirnya luluh.
- Saya baru membeli motor kemarin.

• Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
- Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa.
- Baik menang maupun kalah sama saja.
- Bukannya saya tidak percaya, tetapi ragu dengan kemampuannya.
• Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata-kata khusus.
Contoh :
- Kata umum : melihat,
- Kata khusus : menatap, memandang, melotot, membelalak, melirik, memperhatikan, menonton.

B. Kata Ilmiah

Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus.

Kata ilmiah dan kata popular
Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan. Yang juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi.
Agar dapat memahami perbedaan antara kata ilmiah dan kata populer, berikut daftarnya:

Kata Ilmiah Kata populer

analogi kiasan
final akhir
diskriminasi perbedaan perlakuan
prediksi ramalan
kontradiksi pertentangan
format ukuran
anarki kekacauan
biodata biografi singkat
bibliografi daftar pustaka
indeks petunjuk

C. Pembentukan Istilah dan Definisi

• PEMBENTUKAN ISTILAH
Istilah merupakan kata atau gabungan kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Tata istilah adalah peraturan pembentukan istilah dan kumpulan istilah yang dihasilkannya.

• Syarat pembentukan istilah yang baik :
- Tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud
- Paling singkat di antara pilihan yang ada
- Sedap di dengar
- Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia
- Sumber Bahasa

• Istilah Khusus dan Istilah Umum
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya bermakna terbatas pada satu bidang tertentu. Sedangkan istilah umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Istilah khusus : Diagnosis, Pidana
Istilah Umum : Daya, penilaian

• DEFINISI
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan.

Contoh definisi :
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.

• Definisi terdiri dari :

Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi.
Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.

Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada tiga macam, yaitu :

- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif).

- Definisi diskriptif
yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi.

- Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Dibedakan atas tiga macam.
- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.

D. Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata.

Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa.

Analogi dan Anomali kata serapan dalam bahasa Indonesia
Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu:

- Keteraturan bahasa (analogi) : dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dengan pelafalannya.
- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali) : dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.

• Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya :












Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

• Anomali

Indonesia Aslinya

bank bank (Inggris)
intern intern (Inggris)
qur’an qur’an (Arab)
jum’at jum’at (Arab)

Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jum’at=(’).

Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh :

Indonesia Aslinya
expose expose
export export
exodus exodus

Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh. Misalnya :

Indonesia Aslinya

federalisme federalism (Inggris)
bilingual bilingual (Inggris)
dedikasi dedication (Inggris)
edukasi education (Inggris)
eksploitasi exploitation (Inggris)


RINGKASAN


Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama bagi seorang pengarang
maupun untuk penulisan gagasan serta ungkapan. Penguasaan dalam mengolah kata juga menjadi faktor penting untuk menghasilkan tulisan yang indah dan enak di baca. sehingga makna dengan tepat pada setiap pilihan kata yang ingin disampaikan.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.









PROSES PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kedudukan Bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana komonikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian Bahasa Indonesia sejak tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi menunjukan kemantapan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kita belum dapat mempergunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam upaya meningkatkan mutu manusia Indonesia sebagai bekal hidup kini dan masa datang.

Tujuan pendidikan Bahasa Indonesia merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari tujuanpendidikan Nasional. Bahasa merupakan alat utama dan pertama untuk membangun arus pemikiran yang jelas dan teliti. Jadi Bahasa Indonesia tidak semata-mata alat komonikasi ,tapi juga alat pokok fundamental dalam proses pendidikan khususnya di Sekolah Dasar. Secara implicit tujuan pendidikan Bahasa Indonesia adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, sikap dan motifasi penggunaan bahasa dalam masyarakat. Kenyataan di sekolah-sekolah banyak guru-guru yang menjumpai siswa-siswanya yang tidak atau belum memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.Bahkan ada siswa yang malu menggunakan Bahasa Indonesia karena ditertawakan teman-temannya.

Bertitik tolak pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia dilingkungan sekolah khususnya di SD untuk mencapai keberhasilan dalam mata pelajaran lainnya. Oleh karena itulah penulis sangat tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan makalah yang dibuat penulis dengan judul : PROSES PEMBINAAN BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas ,maka penulis merumuskan permasalahan ini sebagai berikut :

1.Komponen-komponen apa saja yang menunjang keberhasilan pembinaan bahasa
Indonesia di sekolah dasar.
2.Faktor- faktor apa saja yang menunjang keberhasilan pembinaan Bahasa Indonesia DI SD
3.Usaha-usaha apa saja yang dapat ditempuh untuk keberhasilan pembinaan Bahasa
Indonesia di SD

Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

*Mendeskripsikan proses pembinaan bahasa Indonesia di SD.
*Mendeskripsikan faktor-faktor penunjang keberhasilan pembinaan Bahasa Indonesia di SD.
*Untuk mendapat gambaran usaha-usaha yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah dalam pembinaan Bahasa Indonesia di SD.

Manfaat penulisan

Hasil makalah ini diharapkan dapat bermafaat oleh berbagai pihak :

GURU : sebagai masukan bagi guru-guru untuk mengetahui manfaat dan pentingnya pembinaan Bahasa Indonesia di SD.

SISWA: agar siswa menyadari bahwa penggunaan bahasa Indonesia di lingkung-
an sekolah sangat penting untuk kelancaran PBM danpersatuan dan kesatuan.

PEMBAHASAN MASALAH

Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan saling mengisi dan merupakan proses yang berjalan sejajar. Tapi dalam kenyataannya penggunaan bahasa Indonesia ini tidak sejalan, untuk itulah penulis mencoba merumuskan adanya perbedaan sasaran inilah pada pembahasan selanjutnya penulis mencoba merumuskan ke3 masalah sebagai berikut :

Komponen-komponen yang berperan dalam pembinaan Bahasa Indonesia di SD .

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengajaran peminaan Bahasa Indonesia adalah tujuan, siswa, lingkungan [yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ] dan Sarana [kurikulum, guru, metode,alat pengajaran dan evaluasi ] Tujuan maksudnya adalah tujuan pengajaran harus mencakup tiga asfek yaitu : pemahaman,ketrampilan dan sikap.Secara operasional rumusan tujuan harus dapat dievaluasi sehingga dapat diketahui tujuan berhasil atau tidak. Murid adalah murid sebagai subjek didik harus diperhatikan, karena bagi murid yang baru pandai berbahasa Indonesia akan mempengaruhi stategi pembelajaran di kelas. Bagi murid yang sudah mahir berbahasa Indonesia maka guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar dan cepat dapat dipahami murid.
Lingkungan maksudnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangat mempengaruhi

Sarana

Pengajaran Bahasa Indonesia yang akan mengajarkan anak mterampil dan mahir berbahasa Indonesia harus diartikan sebagai berikut:

1.Mengenalkan ciri-ciri berbagai dan membangkitkan Bahasa Indonesia baku maupun non baku.
2.Mengenalkan ciri-ciri fungsi berbagai variasi bahasa Indonesia sehingga pengajaran bahasa Indonesia lebih relevan untuk anak didik
3.Mengajar menggunakan bahasa Indonesia yang tepat untuk fungsi yang tepat.

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pembinaan di SD.

Komponen- komponen yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan bahasa Indonesia di SD adalah sbb:

1.Masyarakat Indonesia yang akan dibina.
2.Proses pembinaan.
3.Hasil pembinaan
4.Perangkat alat pembinaan.
5.Keadaan masyarakat.

Kelima komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya,jadi apabila ada satu komponen Yang lemah maka akan mengganggu pencapaian tujuan. Komponen sasaran pembinaan adalah:

1.Murid mampu mengungkapkan pikiran \pendapat dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
2.Murid mampu menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahnya.
3.Murid bangga berbahasa Inonesia di lingkungan rumah maupun sekolah.
4.Guru dan murid saling membudayakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Usaha-usaha yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah proses pembinaan bahasa Indonesia di SD adalah sbb :

1.Peranan guru bahasa Indonesia dalam pembinaan bahasa Indonesia contohnya, dalam pengajaran bahasa Indonesia guru dapat membimbing anak untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Disini guru harus kreatif dalam menampilkan materi-materi ajarnya, sehingga anak tidak bosan , khusus dalam pelajaran BI {Bahasa Indonesia} guru harus bias mengembangakan ke empat asfek kebahasaan {mendengar, membaca, menulis dan berbicara } atau paling kurang tiga asfek saja
2.Pembinaan Bahasa Indonesia dalam pengajaran di sekolah. Tidak hanya dalam pelajaran bahasa Indonesia saja guru dapat melakukan pembinaan berbahasa Indonesia tapi dapat dilakukan disemua mata pelajaran baik dalam kelas maupun di lapangan. Yang penting apabila anak berada dilingkungan sekolah semua peserta didik, Pengajar ataupun pegawainya diharuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dari situ anak dan semua warga sekolah terbiasa berbahasa yang baik.
Kalau anak didik telah pandai berbahasa Indonesia yang baik maka Proses Belajar Mengajar disekolah akan lebih lancer, komonikasi akan lancar dan materi –materi pelajaran akan mudah dipahami anak, dan tujuan pembelajan akan dapat dicapai dengan optimal.
3.Menghilangkan rasa malu untuk selalu berbahasa Indonesia , dengan catatan tidak meninggalkan bahasa daerah setempat.
4.Menumbuhkan rasa cinta tanah air yaitu dengan menggunakan bahasa persatuan, bahasa IndOnesia , dapat disampaikan melalui mata pelajaran PPKN.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pembinaan bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi merupakan suatu m asalah yang harus kita benahi khusus bagi guru- guru dan masyarakat pada umum
nya.Ada beberapa komponen yang berperan dalam proses pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan
sekolah antaralain: tujuan, murid, lingkungan, {meliputi lingkungan keluarga,sekolah,masyarakat}
dan sarana {meliputi: kurikulum, guru, metode, alat pembelajaran dan alat evaluasi } Dalam proses pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah kita juga harus tahu
Faktor- faktor penunjang keberhasilan pembinaan bahasa Indonesia dilingkungan Sekolah Dasar
Adalah sebagaiberikut :1 siswa yang dibina. 2. proses pembinaan. 3. hasil pembinaan . 4. perang-
kat alat pembinaan . 5. keadaan siswa yang akan dibina baik latar belakang keluarga maupun sosial
ekonominya.

Usaha- usaha yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah proses pembinaan bahasa
Indonesia di lingkungan Sekolah Dasar:

1.Pembinaan bahasa Indonesia dalam pelajaran Bahasa Indonesia,
2.Pembinaan bahasa Indonesia pada mata pelajaran lainnya.
3.Membiasakan / membudayakan berbahasa Indonesia dilingkungan sekolah.
4.Menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Saran- saran

Dari hasil pembahasan dalam makalah ini ada beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis :

1.agar guru bahasa Indonesia khususnya dan semua guru pada umumnya dapat membina proses penggunaan bahasa Indonesia dilingkungan sekolah dasar sehingga bahasa bahasa Indonesia dapat disesuaikan dengan fungsinya sebagai bahasa pengantar dilembaga pendidikan formal .
2.Guru sebagai faktor yang mempengaruhi proses pembinaan bahasa Indonesia dilingkungan
Sekolah Dasar agar dapat menjalankan fungsi bahasa itu sebagai alat komonikasi dalam proses belajar dan mengajar. Terakhir guru guru dapat menanggulangi atau mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dalam proses pembinaan bahasa Indonesia di SD.